Beragam Suara Kucing dan Maknanya: Memahami Vokal yang Menyampaikan Perasaan dan Pesan

  • 08 Januari 2025

Kucing tetap menjadi hewan peliharaan favorit banyak orang, berkat sifatnya yang lucu, menghibur, serta keanekaragaman ras yang menarik perhatian. Banyak orang memilih kucing sebagai teman peliharaan karena sifatnya yang menyenangkan dan mudah beradaptasi.

Kucing dapat mengeluarkan berbagai suara, mulai dari mengeong, mendengkur, hingga menggeram dan mendesis. Biasanya, kucing rumahan lebih vokal dibandingkan karnivora lainnya. Suara-suara ini digunakan kucing untuk menyapa, mencari perhatian, dan mengungkapkan berbagai emosi seperti kebahagiaan, rasa takut, atau rasa sakit. Anak kucing lebih komunikatif daripada kucing dewasa, sementara kucing domestik umumnya lebih vokal daripada kucing liar.

Beberapa ras, seperti kucing Siam dan Burma, lebih cenderung "berbicara," tetapi cara dan jenis suara yang dikeluarkan bisa bervariasi dari satu kucing ke kucing lainnya.

Suara Vokal Kucing

Pemilik kucing mungkin merasa kucing peliharaan mereka sangat cerewet, mengeluarkan berbagai suara khas. Namun, tahukah Anda bahwa kucing bisa mengeluarkan lebih dari 100 jenis vokalisasi berbeda? Jumlah ini jauh lebih banyak dibandingkan anjing yang hanya memiliki sekitar 10 suara.

Menurut American Society for the Prevention of Cruelty to Animals, ada perbedaan suara antara anak kucing dan kucing dewasa. Anak kucing biasanya mengeong untuk meminta susu dari induknya, sementara kucing dewasa lebih sering mengeong hanya di hadapan manusia, yang dianggapnya sebagai "orang tua."

Berikut adalah beberapa jenis suara yang sering dikeluarkan oleh kucing:

1. Mendengkur

Kucing mulai mendengkur sejak kecil, biasanya saat menyusui dari induknya. Seiring bertumbuh, mereka juga mendengkur untuk meminta makanan. Mendengkur tidak selalu menandakan kebahagiaan; kucing juga mendengkur saat merasa takut atau terancam, bahkan kadang sebagai bentuk penyembuhan diri.

2. Mengeong

Mengeong adalah suara khas kucing, biasanya digunakan anak kucing untuk berkomunikasi dengan induknya. Kucing dewasa hanya mengeong di hadapan manusia, yang menjadi "orang tua" mereka. Anda bisa mengenali emosi kucing Anda hanya dengan mendengarkan jenis mengeong yang dikeluarkannya, apakah itu tanda kebahagiaan, kemarahan, atau permintaan perhatian.

3. Mendesis

Mendesis merupakan respons terhadap rasa takut atau agresi. Suara ini sering kali disertai dengan mulut terbuka dan gigi yang terlihat. Ketika kucing mendesis, beri ruang pada hewan tersebut.

4. Cicit

Kicauan bernada tinggi yang menyerupai suara burung atau hewan pengerat digunakan kucing untuk berkomunikasi, terutama antara induk dan anak kucing, serta untuk menarik perhatian manusia, misalnya saat meminta lebih banyak makanan.

5. Menggeram

Suara rendah ini biasanya muncul sebagai tanda peringatan, terutama saat kucing merasa terancam atau marah. Geraman sering disertai dengan vokalisasi agresif lainnya, seperti desisan atau mengeong.

6. Getar

Suara getar, campuran antara mengeong dan mendengkur, digunakan kucing sebagai ucapan terima kasih atau salam, terutama saat mereka diberikan sesuatu yang disukai, seperti camilan favorit.

7. Meraung

Suara meraung panjang dan keras, biasanya menunjukkan rasa sakit atau ketidaknyamanan. Suara ini mirip dengan lolongan, tetapi lebih lama dan lebih intens.

8. Menggeram (Lagi)

Geraman keras dan bernada tinggi biasanya merupakan respons kucing terhadap ancaman, sering disertai mulut terbuka dan desisan, sebagai tanda agresi atau ketakutan yang kuat.

Dengan beragam suara yang dimilikinya, kucing mampu menyampaikan banyak pesan kepada pemiliknya, menjadikannya hewan peliharaan yang sangat ekspresif.

Makna Vokal Kucing

Studi ilmiah mengenai suara vokal kucing sebagian besar fokus pada pengklasifikasian berbagai suara yang mereka keluarkan. Pernahkah Anda merasa kucing Anda "berbicara" dengan Anda? Mungkin saja, Penelitian menunjukkan bahwa kucing meniru suara bayi manusia untuk menarik perhatian pemiliknya. Selain itu, kucing dapat mengenali suara pemiliknya, menunjukkan kecerdasan mereka. Namun, meskipun cerdas, kucing tidak memiliki kemampuan untuk menggunakan bahasa seperti manusia, jadi Anda tetap lebih pintar dari kucing Anda.

Kucing tidak mengeong untuk berkomunikasi dengan sesama kucing, karena mengeong memang ditujukan hanya untuk manusia. Beberapa ahli perilaku berpendapat bahwa kucing mengembangkan suara mengeong sebagai cara berkomunikasi dengan manusia sejak dijinakkan. Kucing memiliki variasi nada dalam mengeong untuk menyampaikan berbagai permintaan, seperti "beri saya makan" atau "saya tidak senang," yang dapat dibedakan oleh telinga manusia. Geraman yang terdengar berbeda sering dianggap sebagai variasi dari suara mengeong, dan berfungsi sebagai peringatan akan bahaya atau tanda bahwa kucing merasa terancam dan siap bertindak.

Kucing mendesis saat merasa terancam, terkejut, atau dalam kesulitan. Ketika terluka atau stres, mereka juga bisa mengeluarkan suara ratapan yang jelas sebagai tanda rasa sakit. Suara mendengkur, yang merupakan vokalisasi paling umum dan pertama yang dikeluarkan kucing, dihasilkan melalui getaran ritmis di tenggorokan mereka. Namun, hingga saat ini, belum ada konsensus tentang bagaimana tepatnya suara mendengkur tersebut diproduksi.

Sumber:

1. "Kucing Memiliki 100 Suara Vokal":
    https://www.kompas.com/sains/read/2024/03/13/
    133400823/kucing-
memiliki-100-suara-vokal.

2.  "8 Macam Suara Kucing dan Artinya":
    https://www.kompas.com/homey/read/2021/02/26/
   172900376/8-macam-
suara-kucing-dan-artinya.

3. https://kumparan.com/seputar-hobi/7-fakta-unik-
    tentang-kucing-yang-
jarang-diketahui-
    24EWR6Q0aRa/2
.

Bagikan
  •        
Artikel Lainnya