Tanaman Hias yang Berbahaya bagi Hewan Peliharaan: Kenali dan Hindari Risikonya

  • 15 November 2024

Tanaman hias kerap dipilih untuk mempercantik rumah, tetapi tidak semuanya aman bagi hewan peliharaan. Beberapa tanaman populer bahkan bisa berbahaya jika tertelan oleh anjing atau kucing.

Beberapa tanaman hias mengandung zat beracun yang dapat menyebabkan masalah kesehatan pada hewan, mulai dari iritasi mulut hingga gagal ginjal. Sebagai pemilik hewan peliharaan, penting untuk memeriksa tanaman sebelum menambahkannya ke dalam rumah. Pilih tanaman yang aman agar rumah tetap indah tanpa mengorbankan kesehatan hewan kesayangan. Beberapa tanaman sebaiknya dihindari oleh pemilik hewan karena berisiko membahayakan kesehatan hewan peliharaan.

Berikut adalah contoh tanaman hias yang berbahaya bagi hewan peliharaan:

1. Palem Sagu

Palem sagu (Cycas revoluta) memiliki tampilan elegan, namun seluruh bagian tanaman ini, terutama bijinya, sangat beracun bagi hewan peliharaan. Racun bernama cycasin ini dapat menyebabkan gejala serius seperti muntah, tinja berdarah, pendarahan internal, penyakit kuning, retensi cairan di perut, gagal hati, bahkan kematian. Pengobatan harus segera dilakukan karena tingkat keparahan gejalanya. Setiap bagian palem sagu, khususnya biji, sangat berbahaya bagi anjing dan kucing, dengan gejala keracunan seperti muntah, diare, kejang, dan gagal hati.

2. Bunga Lily

Lili sangat berbahaya bagi kucing; bahkan sedikit konsumsi daun, kelopak, atau serbuk sarinya dapat menyebabkan gagal ginjal yang fatal. Anjing juga bisa terdampak, meskipun gejalanya cenderung lebih ringan.

Bunga lily termasuk tanaman beracun bagi hewan peliharaan. Bagian tanaman yang harum dan menarik ini dapat memicu gagal ginjal pada kucing, namun biasanya tidak membahayakan anjing.

3. Tanaman Giok

Tanaman giok (Crassula ovata), atau jade plant, adalah sukulen dengan daun tebal dan tampilan kokoh mirip pohon, memberikan kesan eksotis sebagai tanaman hias. Tanaman ini mulai populer beberapa dekade lalu. Jika termakan, tanaman giok dapat membahayakan hewan peliharaan meskipun sifat racunnya belum sepenuhnya dipahami. Gejala keracunan biasanya ringan, seperti hilang nafsu makan, lesu, dan muntah, namun pada kasus ekstrem dapat menyebabkan detak jantung lambat atau kejang.

4. Amarilis

Amarilis (Hippeastrum) memiliki batang tinggi yang kokoh dan bunga berbentuk terompet besar dalam berbagai warna. Tanaman ini juga dikenal dengan nama cape belladonna, naked lady, dan St. Joseph lily. Amarilis mengandung lycorine, racun ringan hingga sedang bagi hewan peliharaan, yang dapat menyebabkan gejala seperti air liur berlebihan, depresi, diare, hipotensi, muntah, dan tremor. Bagian umbi tanaman ini lebih beracun dibandingkan bunga dan daunnya.

5. Lidah Buaya

Lidah buaya (Aloe vera) adalah sukulen populer karena banyak manfaatnya, tumbuh alami di daerah tropis dan sering dijadikan tanaman luar ruangan di iklim sedang, atau sebagai tanaman hias. Mudah dirawat, tanaman berdaun runcing ini menghasilkan gel yang digunakan untuk mengobati luka bakar dan berbagai masalah kesehatan lainnya.

Namun, Aloe spp mengandung saponin, zat beracun berbusa yang berbahaya bagi hewan peliharaan jika tertelan. Gejalanya meliputi diare, lesu, muntah, perubahan warna urin, dan kadang tremor. Racunnya biasanya bersifat ringan hingga sedang, tetapi dalam kasus ekstrem, dapat mengancam jiwa akibat dehidrasi parah.

Untuk manusia, lidah buaya sangat bermanfaat bagi kulit dan perawatan luka bakar, namun pada anjing dan kucing dapat menyebabkan muntah, diare, dan tremor.

6. Ara Menangis

Ara menangis (Ficus benjamina) adalah pohon yang umum ditanam di Asia dan Australia, dikenal dengan daun melengkung yang indah, mengilap, dan tahan di berbagai kondisi. Tanaman ini mengandung enzim ficin dan ficusin yang beracun bagi hewan peliharaan. Ficin dapat merusak protein yang diperlukan anjing untuk memperbaiki jaringan tubuh, sedangkan ficusin dapat menyebabkan fotosensitivitas dan iritasi kulit saat terkena sinar matahari. Gejala keracunan meliputi agitasi, diare, hilangnya nafsu makan, air liur berlebihan, muntah, dan sakit mulut, sementara gejala kulit termasuk kemerahan, lepuh, dan peradangan. Meskipun toksisitasnya umumnya ringan, risiko meningkat jika tanaman tertelan dalam jumlah besar.

7. Philodendron

Philodendron menjadi favorit pecinta tanaman hias karena toleransinya terhadap berbagai kondisi, terutama cahaya redup. Jenis yang populer, seperti Philodendron scandens berdaun hati, mudah tumbuh dan digemari karena keindahan daunnya yang dapat merambat. Namun, daunnya beracun bagi hewan peliharaan karena mengandung kristal kalsium oksalat, yang dilepaskan saat bagian tanaman digigit atau dikunyah. Gejala keracunan meliputi air liur berlebihan, pembengkakan di mulut, penurunan nafsu makan, nyeri, muntah, dan kadang penyempitan saluran napas. Tingkat toksisitasnya ringan hingga sedang.

Tanaman ini mengandung oksalat yang dapat menyebabkan iritasi mulut, air liur berlebihan, muntah, dan kesulitan menelan jika tertelan oleh hewan peliharaan.

8. Begonia

Begonia (Begonia spp) memiliki daun berbentuk hati dengan beragam corak dan warna serta bunga yang indah. Tanaman ini berbahaya jika tertelan karena mengandung kalsium oksalat yang terutama terpusat di bagian umbi bawah tanah, bukan di batang dan daunnya. Gejala keracunan biasanya ringan, seperti diare, muntah, kesulitan menelan, hilangnya nafsu makan, dan air liur berlebihan.

9. Tanaman ZZ

Tanaman ZZ (Zamioculcas zamiifolia) memiliki daun mengkilap dan melengkung yang tahan terhadap cahaya redup dan dapat tumbuh subur meski jarang dirawat. Tanaman ini mengandung kalsium oksalat, zat beracun ringan hingga sedang, yang dapat menyebabkan pembengkakan pada kulit, mata, dan selaput lendir. Pada kasus tertentu, dapat menimbulkan diare, muntah, dan sakit perut, namun gejala ini biasanya sembuh dengan sendirinya.

10. Kalanchoe

Kalanchoe (Kalanchoe blossfeldiana) memiliki warna cerah dan daun bergigi yang menarik. Sukulen tropis ini populer di kalangan pecinta tanaman hias karena mudah ditanam dan tahan terhadap berbagai kondisi. Namun, seluruh bagian tanaman ini beracun bagi hewan peliharaan karena mengandung glikosida. Racunnya tergolong ringan hingga sedang, dengan gejala seperti diare, muntah, dan produksi air liur berlebihan. Dalam kasus ekstrem, racun ini dapat menyebabkan detak jantung tidak normal, kejang, kelesuan, pupil melebar, dan tremor.

Tips Menghindari Tanaman Beracun untuk Hewan Peliharaan

1. Pilih tanaman yang aman: Teliti tanaman yang aman untuk hewan peliharaan sebelum membelinya.

2. Letakkan di tempat yang aman: Pastikan tanaman beracun ditempatkan di lokasi yang tidak terjangkau oleh hewan peliharaan.

3. Awasi hewan peliharaan: Selalu perhatikan hewan peliharaan saat berada di dekat tanaman.

Mengetahui tanaman hias yang berpotensi berbahaya bagi hewan peliharaan sangat penting untuk menjaga kesehatan dan keselamatan mereka. Selalu lakukan penelitian sebelum menambahkan tanaman baru ke rumah, dan segera konsultasikan dengan dokter hewan jika ada tanda-tanda hewan peliharaan menelan tanaman beracun. Dengan langkah-langkah ini, rumah Anda dapat tetap indah tanpa membahayakan hewan kesayangan.

Sumber :

1. https://mediaindonesia.com/humaniora/688401/
    waspada-12-tanaman-
hias-berbahaya-bagi-
    hewan-peliharaan.

2. "Hati-hati, 10 Tanaman Ini Berbahaya Bagi Hewan Peliharaan di Rumah"
    https://www.detik.com/properti/tips-dan-panduan/
    d-7257529/hati-hati-
10-tanaman-ini-berbahaya-
    bagi-hewan-peliharaan-di-rumah.

3. "Catat, 10 Tanaman Ini Beracun untuk Hewan Peliharaan":
    https://www.kompas.com/homey/read/2022/
    11/14/150800976/catat-10-
tanaman-ini-
    beracun-untuk-hewan-peliharaan.

Bagikan
  •        
Artikel Lainnya