Cara Memahami Bahasa Tubuh Hewan Peliharaan untuk Meningkatkan Ikatan dengan Anjing dan Kucing

  • 08 Januari 2025

Berbicara dengan hewan peliharaan sudah menjadi kebiasaan umum bagi para pemiliknya. Misalnya, pemilik kucing atau anjing sering mengobrol dengan "anabul" saat bermain, memandikan, atau memberi makan dan minum. Interaksi ini diyakini mampu mempererat ikatan antara pemilik dan hewan peliharaannya.

Bahasa Tubuh Hewan Peliharaan

Hewan peliharaan seperti anjing dan kucing memiliki bahasa tubuh yang mengekspresikan emosi, meski sering sulit dipahami oleh pemiliknya. Kedekatan batin dengan manusia juga memengaruhi ekspresi mereka. Misalnya, kucing yang rileks memicingkan mata, menunjukkan rasa aman, sementara ekor yang diangkat pada anjing atau kucing menunjukkan senang, dan ekor di antara kaki menandakan ketakutan. Memahami bahasa tubuh ini membantu pemilik menjalin hubungan emosional lebih dekat dengan hewan peliharaan.

Cara Memahami Bahasa Tubuh Hewan Peliharaan

1. Perhatikan Ekspresi Wajah

Mata hewan sangat ekspresif. Mata terbuka lebar menunjukkan kegembiraan, sedangkan mata yang berkerut menunjukkan kecemasan. Beberapa hewan juga mengekspresikan emosi melalui fitur wajah lain, seperti garis di atas mata kucing. Bibir atau lidah yang menjulur sering menunjukkan kegembiraan atau kelelahan, sedangkan bibir tertutup atau hidung berkedut menandakan ketegangan.

2. Amati Gerakan Ekor dan Tubuh

Ekor dan postur tubuh hewan menunjukkan perasaan mereka. Ekor tegak mengindikasikan antusiasme, sementara ekor yang bergerak lembut ke samping menunjukkan kesenangan. Sebaliknya, ekor yang terkulai atau terselip di antara kaki menandakan ketakutan atau kecemasan.

3. Perhatikan Posisi Telinga

Telinga yang tegak menunjukkan ketertarikan, sementara telinga yang terlipat ke belakang menandakan kecemasan atau ketakutan. Telinga yang berkedut menunjukkan ketidaknyamanan atau kebingungan. Gerakan telinga yang mengikuti suara atau objek menandakan kewaspadaan.

4. Pahami Bahasa Tubuh Secara Menyeluruh

Memahami keseluruhan bahasa tubuh—ekspresi wajah, gerakan tubuh, posisi telinga, dan ekor—meningkatkan kedekatan antara pemilik dan hewan. Pemahaman ini memungkinkan respons yang lebih tepat dan memperkuat ikatan emosional.

5. Perhatikan Gerakan Cepat dari Sisi ke Sisi

Gerakan cepat dari sisi ke sisi biasanya menunjukkan ketertarikan atau kewaspadaan terhadap rangsangan seperti suara atau gerakan mendadak, namun bisa juga menandakan ketidaknyamanan atau kecemasan. Hewan peliharaan mungkin merasa terganggu atau tidak aman dalam situasi tertentu. Pada beberapa hewan, gerakan cepat ini adalah pola atau refleks normal yang tidak selalu bermakna khusus.

Itulah informasi mengenai bahasa tubuh hewan peliharaan. Sebagai pemilik hewan peliharaan, Anda harus mengetahui tanda gerak-gerik tubuh pada hewan peliharaan Anda. Berikut beberapa contoh tanda bahasa tubuh yang sering ditunjukkan oleh anjing:

1. Tanda Anjing Senang dan Rileks

Saat anjing merasa santai dan bahagia, telinganya akan tegak, dan kepalanya sedikit lebih tinggi dari tubuh. Mulutnya mungkin terbuka dengan lidah menjulur, dan ekornya berada dalam posisi santai di bawah.

2. Tanda Anjing Waspada dan Ingin Memeriksa Situasi

Jika anjing mendengar suara tiba-tiba, terutama di malam hari, ia akan menunjukkan tanda waspada: telinga maju ke depan, mata terbuka lebar, dan tubuh bergerak mengendap untuk memeriksa sumber suara.

3. Tanda Anjing Agresif atau Galak

Anjing yang agresif akan memperlihatkan telinga tegak ke depan, membuka mulut lebar dengan gigi menyeringai, berdiri kaku, dan ekor tegak ke atas, menunjukkan postur dominan.

4. Tanda Anjing Takut

Ketakutan pada anjing sering terlihat dari telinga yang tertarik ke belakang, mata terbuka lebar, tubuh merendah, dan ekor di antara kaki belakang. Anjing mungkin juga mencari tempat bersembunyi saat merasa terancam atau stres.

5. Tanda Anjing Bingung atau Khawatir

Anjing yang bingung atau khawatir, misalnya saat pemiliknya tak pulang, akan menunjukkan telinga mengarah ke belakang, pandangan singkat pada objek tertentu, mengangkat satu kaki, dan menjilat wajah. Ekor biasanya turun dalam keadaan ini.

6. Perasaan Takut Luar Biasa

Dalam situasi sangat menakutkan, anjing akan berbaring dengan kepala menunduk ke lantai, telinga ke belakang, dan mata setengah terbuka. Ketakutan ekstrem dapat membuatnya tak mampu mengontrol buang air.

7. Tanda Anjing Bahagia

Saat anjing bahagia, telinganya tegak, mata terbuka lebar, mulut terbuka dengan lidah keluar, dan ekor dikibaskan dalam posisi tinggi, menunjukkan ekspresi penuh kegembiraan.

Bagi Anda yang memlihara kucing, Anda juga wajib mengetahui bagian tubuh kucing yang boleh di sentuh dan tidak boleh disentuh:

Bagian Tubuh Kucing yang Boleh Disentuh

1. Leher dan Dagu

Kucing umumnya menikmati sentuhan di leher dan dagu. Mereka sering merespons dengan menempel atau menggosokkan dagu ke tangan kita. Sentuhan ini memberi mereka rasa nyaman, tetapi hindari memegang seluruh kepala karena bisa dianggap agresif.

2. Antara dan Belakang Telinga

Bagian belakang telinga kucing adalah area favorit untuk disentuh, terutama karena kaya kelenjar bau yang digunakan untuk menandai wilayah. Sentuhan lembut di area ini sering membuat kucing tampak puas, terlihat dari mata setengah tertutup, mendengkur, dan gerakan halus di kumis dan kepala. Hindari tekanan berlebihan karena area ini sensitif.

3. Punggung

Bagian punggung, dari leher hingga pangkal ekor, adalah area yang disukai kucing untuk dielus. Gerakan lembut sepanjang punggung membuat mereka merasa nyaman, tetapi hindari menyentuh ekor, karena kucing sangat sensitif di area tersebut.

4. Samping Tubuh

Sisi tubuh kucing nyaman untuk disentuh, terutama saat mereka berbaring atau santai. Namun, saat berdiri, mengelus sisi tubuh dapat secara tak sengaja menyentuh perut, yang sering dianggap kucing sebagai ancaman.

Bagian Tubuh Kucing yang tidak Boleh Disentuh

1. Ekor

Ekor kucing adalah bagian tubuh yang sangat sensitif dan sebaiknya tidak disentuh. Meskipun kucing menikmati sentuhan di area tubuh lain, mengelus ekor bisa membuat mereka merasa tidak nyaman dan memicu respons agresif, terutama pada anak-anak yang tertarik dengan ekor.

2. Perut

Kucing umumnya tidak suka perutnya disentuh, karena area ini rentan dan merupakan bagian vital tubuh. Ketika kucing tidur terlentang, itu bukan tanda mereka ingin dielus perutnya, melainkan menunjukkan rasa aman. Mengelus perut dapat membuat kucing merasa terancam dan berisiko menyebabkan cakaran.

3. Kaki

Kaki kucing adalah area sensitif yang sebagian besar tidak suka disentuh. Meskipun beberapa kucing bisa terbiasa dengan sentuhan pada kaki sejak kecil, kebanyakan akan merasa terganggu dan bisa mencakar jika kakinya disentuh.

4. Kaki Belakang

Kaki belakang kucing harus dihindari saat memeluk karena bisa membuat mereka merasa terjepit atau terancam, yang dapat memicu reaksi defensif.

Sumber:

1. "Ngobrol dengan Hewan Peliharaan, Tak Cuma Bikin Akrab":
    https://lifestyle.kompas.com/read/2024/07/18/
    191636620/ngobrol-
dengan-hewan-peliharaan-
    tak-cuma-bikin-akrab?page=all.

2. https://www.suaramerdeka.com/gaya-hidup/
    048131674/memahami-
bahasa-tubuh-hewan-
    kesayangan-bisa-jalin-hubungan-emosi-hewan-
    dan-
pemiliknya.

3. https://blog.igloo.co.id/ragam-cara-membaca-
    ekspresi-dan-gerak-tubuh-
hewan-
    peliharaanmu/
.

4. "Kenali 7 Bahasa Tubuh Hewan Peliharaan Anjing":

    https://www.kompasiana.com/caratipmengatasi
    7677/5c5d9e97677ffb75ce2f350a/bahasa-tubuh-
    hewan-peliharaan-anjing-ketika
.

5. "Ini Bagian Tubuh Kucing yang Boleh dan Tidak Boleh Disentuh, Apa Saja?"

    https://www.detik.com/jogja/berita/d-7474724/
    ini-bagian-tubuh-
kucing-yang-boleh-dan-tidak-
    boleh-disentuh-apa-saja.

Bagikan
  •        
Artikel Lainnya