Anjing sering disebut sahabat manusia. Sejarah panjang evolusi mereka sebagai hewan peliharaan membuat anjing mampu memahami komunikasi manusia lebih baik dibandingkan kebanyakan hewan lainnya. Penelitian terbaru mengungkap bahwa rata-rata anjing dapat mengenali hingga 89 kata dan frasa berbeda. Temuan ini dipublikasikan dalam jurnal Applied Animal Behavior Science dan menjelaskan bagaimana anjing menanggapi kosakata serta frasa tertentu.
Dalam studi tersebut, peneliti menemukan bahwa anjing menggunakan otak kiri untuk memahami kata-kata, sedangkan otak kanan mengenali intonasi. Proses ini mirip dengan cara manusia memproses bahasa. Anjing juga mampu membedakan ketidaksesuaian antara kata-kata dan nada. Sebagai contoh, ketika anjing dipuji dengan nada bersemangat, reward center di otaknya akan aktif. Namun, jika pujian disampaikan dengan nada lesu, anjing dapat mendeteksi ketidaktulusan.
Penelitian juga menunjukkan bahwa reward center—bagian otak yang merespons stimulus menyenangkan seperti makanan atau musik pada manusia—akan aktif saat anjing mendengar pujian dengan intonasi yang sesuai. Hal ini menegaskan bahwa anjing memperhatikan tidak hanya apa yang dikatakan, tetapi juga bagaimana hal itu disampaikan.
Dalam studi ini, kata-kata yang paling dipahami anjing meliputi nama mereka sendiri, perintah sederhana seperti "duduk," "ayo," "turun," "anjing baik," "diam," dan "tidak." Sebaliknya, perintah kompleks seperti "bersihkan kakimu" atau "berbisik" hanya dikenali oleh kurang dari 10 persen anjing. Ras tertentu, seperti anjing gembala, cenderung lebih mahir memahami kosakata dibandingkan ras lain, seperti terrier. Namun, kemampuan ini tidak dipengaruhi oleh usia anjing atau karakteristik pemiliknya.
Faktor lain yang memengaruhi pemahaman kosakata adalah status kerja profesional. Anjing yang menjalani pelatihan formal, seperti anjing militer atau polisi, mampu mengenali hingga 1,5 kali lebih banyak kata dibandingkan anjing tanpa pelatihan. Peneliti menyimpulkan bahwa pelatihan formal sangat penting untuk meningkatkan kemampuan anjing memahami perintah verbal. Selain membantu pemilik memahami batasan kosakata hewan peliharaan, temuan ini juga bermanfaat untuk memprediksi potensi anjing dalam berbagai profesi.
Untuk mendalami penelitian ini, peneliti melatih 13 anjing agar tetap diam di bawah pemindai MRI. Mereka kemudian mendengarkan rekaman pelatih yang mengucapkan kata-kata seperti "pintar," "bagus sekali," dan "anjing baik" dengan intonasi wajar maupun tidak wajar. Hasilnya menunjukkan bahwa anjing memproses arti kata dan intonasi dengan cara yang mirip manusia. Temuan ini mempertegas hubungan erat antara manusia dan anjing serta potensi luar biasa anjing dalam memahami komunikasi.
Mengidentifikasi Stres pada Anjing
Dalam fase kedua penelitian, empat anjing yang berhasil lolos fase pertama diberi tugas mengendus sampel stres dan sampel kontrol sebanyak 20 kali. Anjing-anjing ini dianggap berhasil jika mampu mengenali aroma stres asli dengan tingkat akurasi minimal 80 persen. Hasilnya, anjing-anjing tersebut berhasil memilih sampel yang tepat pada 93,3 persen percobaan, menunjukkan bahwa bau stres sangat berbeda dari sampel lainnya.
Penelitian ini juga menyoroti keunggulan indra penciuman anjing, yang memiliki 220 juta reseptor penciuman, jauh lebih banyak dibandingkan manusia yang hanya memiliki 50 juta. Menurut Dr. Mark Freeman dari Virginia Tech, ini membuat anjing sangat efektif dalam mengidentifikasi aroma tertentu, meskipun ia tidak terlibat dalam penelitian tersebut.
Reseptor Penciuman dan Fungsinya
Reseptor penciuman adalah ujung saraf kecil di hidung yang memungkinkan makhluk hidup mengenali bau. Menurut Freeman, indra penciuman tajam pada anjing kemungkinan berkembang untuk membantu mereka mengidentifikasi mangsa, ancaman, status reproduksi, hingga hubungan keluarga. Dalam penelitian ini, 20 anjing peliharaan dari Belfast, Irlandia Utara, diikutsertakan. Empat di antaranya berhasil menyelesaikan seluruh penelitian. Sebagian besar anjing lainnya gagal karena cemas saat dipisahkan dari pemiliknya atau kesulitan fokus selama pengujian.
Keberhasilan penelitian ini kemungkinan besar dapat meningkat jika anjing-anjing tersebut dibesarkan sejak lahir untuk mengendus aroma stres. Empat anjing yang berhasil terdiri atas seekor cocker spaniel jantan, cockapoo betina, lurcher jantan (anjing persilangan), dan terrier betina, dengan rentang usia 11 hingga 36 bulan.
Potensi di Dunia Nyata
Ras seperti spaniel, terrier, dan lurcher dikenal sering menggunakan reseptor penciumannya, menjadikannya lebih unggul dalam penelitian ini. Wilson menyatakan, anjing terlatih dapat membantu orang dengan gangguan kesehatan mental, seperti kecemasan dan PTSD. Temuan ini juga membuka peluang pengembangan pelatihan berbasis aroma untuk mendeteksi stres.
Namun, Wilson menekankan perlunya penelitian lanjutan di luar laboratorium guna mengevaluasi aplikasi temuan ini di dunia nyata. Penelitian juga dapat diperluas untuk menyelidiki apakah anjing mampu membedakan berbagai emosi atau mendeteksi bau stres dalam jangka waktu tertentu.
Hubungan Emosi Anjing dan Pemiliknya
Penelitian lain yang diterbitkan dalam jurnal Current Biology mengungkap bahwa anjing mungkin menangis saat bersatu kembali dengan pemiliknya. Dengan menggunakan alat tes Schirmer, peneliti mengukur jumlah air mata anjing selama interaksi normal dan setelah berpisah selama 5-7 jam.
Hasilnya menunjukkan bahwa anjing menunjukkan emosi saat kembali bertemu pemilik mereka.
Fakta Kecerdasan Anjing
Penelitian di Universitas British Columbia menemukan bahwa anjing dapat memahami hingga 250 kata dan isyarat, setara dengan kemampuan anak berusia dua tahun. Mereka juga mampu menghitung hingga angka lima dan menyelesaikan penghitungan sederhana.
Jika dilatih secara rutin, anjing dapat memahami kata-kata baru dengan cepat. Prof. Coren juga mencatat bahwa meskipun anjing dan serigala berasal dari keluarga yang sama, kemampuan kognitif anjing jauh lebih unggul, memungkinkan mereka memahami perintah dan bekerja sama dengan manusia.
Sumber:
1. "Studi Temukan Rata-rata Anjing Tahu 89 Kata dan Frasa":
https://www.kompas.com/sains/read/2021/12/15/
090300623/studi-temukan-rata-rata-anjing-tahu-89-
kata-dan-frasa.
2. "Bukan Mitos, Anjing Benar-benar Bisa Memahami Kata-kata Manusia",
https://www.kompas.com/sains/read/2016/09/08/
19412691/bukan-mitos-anjing-benar-benar-bisa-
memahami-kata-kata-manusia.
4. https://dunia.espos.id/anjing-bisa-paham-250-kata-
356218.