Mengatasi Alergi Hewan Peliharaan: Tips dan Langkah Pencegahan untuk Kucing dan Anjing

  • 08 Januari 2025

Apa Itu Alergi pada Kucing dan Anjing?

Pet allergy atau alergi hewan peliharaan adalah reaksi alergi yang dipicu oleh paparan bulu, kulit, air liur, atau urine hewan peliharaan. Kondisi ini dapat terjadi pada satu jenis hewan atau lebih.

Alergi terhadap kucing dan anjing terjadi ketika sistem kekebalan tubuh bereaksi terhadap alergen dari hewan tersebut, yang sering dijadikan peliharaan. Pada penderita alergi, kontak dengan kucing atau anjing dapat memicu reaksi serupa rinitis alergi. Orang dengan sensitivitas imun yang tinggi juga berisiko mengalami gejala asma, seperti sesak napas dan mengi.

Gejala Alergi Hewan Peliharaan

Hewan peliharaan tidak bisa memberi tahu kita saat mereka mengalami alergi. Oleh karena itu, penting bagi pemilik untuk mengenali gejala umum alergi pada hewan. Beberapa gejala yang mungkin muncul meliputi:

  • Bersin.
  • Batuk.
  • Mata gatal dan berair.
  • Hidung meler atau tersumbat.
  • Produksi lendir pernapasan meningkat.
  • Nyeri atau tekanan pada wajah.
  • Kelopak mata bengkak dan kebiruan.
  • Gatal pada hidung, langit-langit mulut, atau tenggorokan.

Bagi penderita asma, memelihara kucing dapat memperburuk gejala, seperti:

  • Sesak napas.
  • Dada terasa sesak atau nyeri.
  • Napas berbunyi nyaring (mengi).
  • Gangguan tidur akibat sesak napas, batuk, atau mengi.

Gejala alergi dapat diminimalkan dengan menghindari alergen, tetapi hal ini sering menjadi tantangan, terutama jika pemicu alergi adalah hewan peliharaan yang bebas berkeliaran di rumah. Untuk mengatasi gejala, Anda dapat mengambil langkah pengobatan. Jika sulit menghindari alergen, konsultasikan dengan dokter untuk menentukan pengobatan yang sesuai dan efektif.

Dokter hewan dapat membantu mengidentifikasi penyebab pasti alergi melalui tes khusus. Alergen seperti jamur, serbuk sari, atau tungau debu sering memengaruhi hewan peliharaan secara berbeda dibandingkan manusia. Misalnya, alergen yang menyebabkan mata berair atau bersin pada manusia biasanya memicu kulit gatal pada hewan peliharaan.

Penyebab Alergi pada Hewan Peliharaan

Sistem imun berfungsi melindungi tubuh dari patogen berbahaya seperti bakteri, virus, atau parasit. Namun, pada individu dengan alergi, sistem imun menghasilkan antibodi IgE saat terpapar zat asing yang sebenarnya tidak berbahaya. Hal ini memicu peradangan pada saluran pernapasan, mata, atau kulit.

Orang dengan riwayat keluarga alergi cenderung lebih berisiko mengalami kondisi ini. Beberapa hewan yang sering memicu alergi meliputi:

  • Kucing.
  • Anjing.
  • Kelinci.
  • Hewan pengerat seperti tikus, hamster, dan mencit.
  • Burung.
  • Kuda.

Hewan peliharaan juga dapat mengalami alergi ketika sistem kekebalan tubuh mereka bereaksi terhadap alergen sehari-hari. Alergen ini dapat masuk melalui:

a. Inhalasi: Alergen udara seperti serbuk sari, debu, dan jamur yang juga memengaruhi manusia.

b. Pencernaan: Alergi makanan akibat bahan seperti kedelai, gandum, ragi, atau pengawet dalam makanan hewan.

c. Kontak kulit: Reaksi terhadap air liur kutu atau alergen lain seperti rumput, bahan kimia rumah tangga, dan pestisida.

Langkah-Langkah Pencegahan Alergi Hewan Peliharaan

Pencegahan adalah strategi terbaik untuk mengendalikan alergi pada hewan peliharaan. Dengan beberapa langkah sederhana, Anda dapat melindungi mereka dari paparan alergen yang memicu gejala. Berikut tips yang dapat dilakukan:

1. Konsultasikan dengan Dokter Hewan

Dokter hewan akan melakukan pemeriksaan lengkap, mencatat riwayat kesehatan, dan membantu mengidentifikasi penyebab alergi. Mereka juga dapat meresepkan obat, memesan tes darah, dan menentukan kemungkinan pemicu dari makanan.

2. Lakukan Pengendalian Kutu

Terapkan program pengendalian kutu di rumah dan periksa hewan peliharaan yang sering berada di luar. Hewan luar ruangan bisa membawa kutu ke dalam rumah, sehingga berisiko bagi semua hewan peliharaan Anda.

3. Kurangi Alergen Udara

Gunakan pemurni udara berkinerja tinggi, seperti IQAir HealthPro Plus, untuk menghilangkan partikel udara, asap, dan bahan kimia. Ini dapat meningkatkan kesehatan hewan peliharaan Anda secara signifikan.

4. Mandikan Hewan Peliharaan Secara Teratur

Mandikan hewan peliharaan satu hingga dua kali seminggu untuk meredakan gatal dan mengurangi alergen di kulit. Namun, mandi terlalu sering dapat menyebabkan kulit kering, jadi pastikan menggunakan sampo yang direkomendasikan dokter hewan.

Langkah-langkah ini dapat membantu mengurangi paparan alergen dan meningkatkan kenyamanan serta kesehatan hewan peliharaan Anda.

Diagnosis Alergi Hewan Peliharaan

Langkah awal dalam mendiagnosis alergi hewan peliharaan adalah wawancara medis (anamnesis), di mana dokter akan menggali keluhan pasien serta riwayat kesehatan pribadi dan keluarga. Selanjutnya, dilakukan pemeriksaan fisik, seperti memeriksa mata, hidung, dan kulit pasien untuk mendeteksi tanda-tanda alergi.

Untuk memastikan diagnosis, dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan penunjang berikut:

A. Skin Prick Test: Dokter menyuntikkan sedikit ekstrak alergen yang telah dimurnikan ke kulit pasien. Setelah 15 menit, area tersebut diamati untuk melihat reaksi alergi.

B. Tes Darah: Salah satu tujuannya adalah menilai kadar eosinofil, sel darah putih yang berperan dalam reaksi alergi.

Pengobatan Alergi Hewan Peliharaan

Alergi hewan peliharaan tidak dapat disembuhkan sepenuhnya, tetapi gejalanya dapat dikendalikan. Cara utama adalah menghindari kontak langsung dengan hewan pemicu alergi.

Selain itu, dokter dapat meresepkan obat-obatan untuk meredakan gejala dan mengendalikan reaksi alergi, seperti:

  • Antihistamin untuk mengurangi reaksi alergi.
  • Kortikosteroid untuk meredakan peradangan.

Komplikasi Alergi Hewan Peliharaan

Jika tidak ditangani, alergi hewan peliharaan dapat menyebabkan komplikasi seperti:

  1. Sinusitis: Peradangan kronis pada saluran hidung yang dapat menyumbat rongga sinus.
  2. Serangan Asma: Pada penderita asma, alergi ini dapat memicu gejala yang lebih parah.
  3. Reaksi Anafilaksis: Dalam kasus jarang, alergi hewan peliharaan dapat berkembang menjadi reaksi alergi berat yang membutuhkan penanganan segera.

Karena itu, penting untuk mengelola alergi agar komplikasi dapat dicegah.

Cara Mencegah Alergi pada Kucing dan Anjing

Berikut langkah-langkah yang dapat Anda lakukan untuk meminimalkan risiko alergi, terutama dari kucing dan anjing:

1. Hindari paparan langsung terhadap alergen semaksimal mungkin.

2. Ganti seprai dan sarung bantal secara rutin untuk mengurangi penumpukan alergen.

3. Bersihkan kamar secara teratur, termasuk menyedot debu di karpet dan furnitur.

4. Gunakan penyaring udara HEPA (High Efficiency Particulate Air) untuk menyaring partikel alergen di rumah.

5. Sediakan kandang atau ruangan khusus untuk hewan, sehingga mereka tidak berkeliaran di seluruh rumah.

6. Mandikan hewan peliharaan secara rutin dan pastikan kandangnya selalu bersih.

7. Batasi akses hewan ke area tertentu, terutama kamar tidur Anda.

Sumber:

1. https://hellosehat.com/alergi/hewan-dan-
    serangga/alergi-kucing/
.

2. https://www.siloamhospitals.com/informasi-
    siloam/artikel/mengenal-
alergi-hewan.

3. https://hellosehat.com/alergi/hewan-dan-
    serangga/alergi-kucing/.

Bagikan
  •        
Artikel Lainnya